Karbu vs injeksi April 8, 2012
Posted by Apipotoblog in Uncategorized.Tags: motor
trackback
Mari kita berhitung, pilihan yang disodorkan antara Yamaha Mio CW dan Yamaha Mio CW YM Jet FI. Harga keduanya berbeda tidak jauh. Yang versi karburator Rp 12,65 juta, dengan uang muka Rp 2 juta dan lama mencicil selama 11 bulan, maka setiap bulannya dia wajib membayar cicilan Rp 1,243 juta.
Sedangkan untuk Mio CW YM Jet FI dijual Rp 12,850 juta. Dengan pola yang sama pada pembelian versi karbu, untuk skubek injeksi ini Joni kudu mencicil Rp 1,263 juta. Artinya per bulan injeksi lebih mahal sedikit yakni Rp 20 ribu.
Sekarang bandingkan dengan konsumsi bahan bakarnya. Dengan hasil tes yang pernah dilakukan saat turing perdana Mio J di kisaran 60 km per liter. Dengan demikian dalam satu hari, Joni kudu beli bensin 1 liter atau Rp 6.000.
Bandingkan jika ia menggunakan versi karburator yang dari klaim pihak Yamaha lebih boros sekitar 30 persen atau sekitar 42 km per liter. Maka dalam sehari untuk perjalanan yang sama, Joni kudu rogoh kocek lebih dalam. Untuk sehari jika menggunakan Mio versi karburator maka Joni harus membeli bensin sebanyak 1,3 liter atau sekitar Rp 7.800.
Dengan demikian, dalam sehari, jika menggunakan Mio versi injeksi, Joni bisa saving dana Rp 1.800. Kalau dalam satu bulan ia beraktivitas kerja selama 25 hari, maka dalam sebulan Joni bisa menabung Rp 1.800 X 25 yakni Rp 45.000.
Jika cicilan antara versi injeksi dan karburator berbeda Rp 20 ribu, maka dalam satu bulan Joni bisa nyelengin Rp 25 ribu. Lumayan kan!
Hal yang sama kira-kira hampir mirip jika menggunakan varian lain seperti Honda Spacy Helm-In versi karbu dan injeksi. Dengan cicilan yang tidak jauh berbeda hanya sekitar Rp 20-30 ribuan antara karbu dan injeksi rasanya penggunaan injeksi makin ke depannya makin dilirik. Apalagi kalau harga bahan bakar minyak terus melambung tinggi.
Posted from WordPress for Android
sip banget nih.. 🙂