jump to navigation

Berkendara halus bisa hemat bbm dan komponen motor kita Mei 6, 2012

Posted by Apipotoblog in Uncategorized.
Tags:
add a comment

image

image

Cara berkendara terbukti sangat berkontribusi pada konsumsi bahan bakar (BBM). Asal-asalan dan tidak halus bawanya bikin BBM boros! Bahkan juga bisa bikin komponen jadi lebih pendek masa pakainya, ujung-ujungnya boros juga dikantong.

Misalnya untuk yang punya kebiasaan kasar buka gas besar dan mendadak. Selain konsumsi bahan bakar jadi lebih banyak terbuang, komponen seperti ban dan gear-rantai juga cepat aus.

“Agar hemat konsumsi BBM jangan geber gas secara spontan, halus saja. Misalnya ketika di jalan menurun sebaiknya tidak perlu membuka gas secara berlebihan,” ungkap Siswanto, instruktur Safety Riding dari PT Wahana Makmur Sejati, main dealer Honda area Jakarta-Tangerang.

Ada juga yang tidak lihai mengatur posisi gigi. Mesin sudah teriak, gigi enggak dipindah-pindah. Raungan mesin yang mubazir ini bisa bikin BBM terbuang percuma. Sekiranya torsi sudah terasa bertenaga ya sudah, langsung pindah gigi saja tidak masalah.

Sebagai contoh, motor yang memiliki torsi puncak pada 5000 rpm, untuk menghemat bahan bakar jangan tarik gas lebih dari 5.000 rpm. cukup di 4.000-4.500 rpm sudah bisa pindah gigi.

Ada juga yang di kecepatan rendah pakai gigi tinggi. Bila dipaksakan, cara berkendara seperti ini memaksakan mesin bekerja keras meski belum mencapai putaran ideal.

Efeknya membuat pembakaran menjadi enggak sempurna, akhirnya banyak kerak menumpuk. Ini akan mempercepat gejala ngelitik, Efeknya ke piston! Kampas kopling juga akan cepat aus karena beban berlebih. Komponen lain yang mungkin rusak adalah rantai.

“Kecepatan berkendara yang tidak konstan juga dapat membuat konsumsi bahan bakar menjadi membengkak. Lecepatan yang ideal sekitar 40 sampai dengan 60 km/jam, kecepatan yang konstan akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi irit,” jelas Siswanto.

Selain konstan pada perjalanan luar kota cara membuka gas juga cenderung lebih halus. Jadi jangan heran kalau dalam perjalanan luar kota konsumsi bahan bakarnya jauh lebih hemat ketimbang berkendara di dalam kota.

Posted from WordPress for Android

Berkendara halus,bisa bikin hemat bbm dan komponen Mei 6, 2012

Posted by Apipotoblog in Uncategorized.
Tags:
add a comment

image

Cara berkendara terbukti sangat berkontribusi pada konsumsi bahan bakar (BBM). Asal-asalan dan tidak halus bawanya bikin BBM boros! Bahkan juga bisa bikin komponen jadi lebih pendek masa pakainya, ujung-ujungnya boros juga dikantong.

Misalnya untuk yang punya kebiasaan kasar buka gas besar dan mendadak. Selain konsumsi bahan bakar jadi lebih banyak terbuang, komponen seperti ban dan gear-rantai juga cepat aus.

“Agar hemat konsumsi BBM jangan geber gas secara spontan, halus saja. Misalnya ketika di jalan menurun sebaiknya tidak perlu membuka gas secara berlebihan,” ungkap Siswanto, instruktur Safety Riding dari PT Wahana Makmur Sejati, main dealer Honda area Jakarta-Tangerang.

Ada juga yang tidak lihai mengatur posisi gigi. Mesin sudah teriak, gigi enggak dipindah-pindah. Raungan mesin yang mubazir ini bisa bikin BBM terbuang percuma. Sekiranya torsi sudah terasa bertenaga ya sudah, langsung pindah gigi saja tidak masalah.

Sebagai contoh, motor yang memiliki torsi puncak pada 5000 rpm, untuk menghemat bahan bakar jangan tarik gas lebih dari 5.000 rpm. cukup di 4.000-4.500 rpm sudah bisa pindah gigi.

Ada juga yang di kecepatan rendah pakai gigi tinggi. Bila dipaksakan, cara berkendara seperti ini memaksakan mesin bekerja keras meski belum mencapai putaran ideal.

Efeknya membuat pembakaran menjadi enggak sempurna, akhirnya banyak kerak menumpuk. Ini akan mempercepat gejala ngelitik, Efeknya ke piston! Kampas kopling juga akan cepat aus karena beban berlebih. Komponen lain yang mungkin rusak adalah rantai.

“Kecepatan berkendara yang tidak konstan juga dapat membuat konsumsi bahan bakar menjadi membengkak. Lecepatan yang ideal sekitar 40 sampai dengan 60 km/jam, kecepatan yang konstan akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi irit,” jelas Siswanto.

Selain konstan pada perjalanan luar kota cara membuka gas juga cenderung lebih halus. Jadi jangan heran kalau dalam perjalanan luar kota konsumsi bahan bakarnya jauh lebih hemat ketimbang berkendara di dalam kota. (

Posted from WordPress for Android

%d blogger menyukai ini: